Kamis, 09 Agustus 2012

ROLE of my life



Pertama kali mendengar istilah ‘the role of my life’ adalah ketika mengikuti sebuah program pembelajaran bahasa Inggris yang wajib diikuti Mahasiswa baru di jurusan yang saya tempuh. Ketika itu, kak Olin, tutor kami, menjelaskan “the role of your life” adalah orang-orang yang menjadi panutanmu, yang menjadi inspirasimu, atau orang yang kamu idolai.

Orang yang saya idola-i ? Saya adalah orang yang tidak memiliki idola ! karena saya suka terlalu banyak hal, dan bersifat tidak spesifik. saya suka banyak bintang film yang tampan atau cantik, saya mendengarkan banyak musik, dan saya mengagumi banyak orang. Maka tidak mungkin saya menuliskan semua nama mereka di satu lembar kertas.

‘Role’ dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia diterjemahkan sebagai ‘peran’. The role of your life adalah mereka yang berperan dalam hidup kita. Saya sangat mengagumi artis cantik Dian Sastro dan lawan mainnya yang tak kalah tampan, Nicholas Saputra. Tapi, saya rasa mereka berdua tidak banyak berperan dalam kehidupan saya,  Kecuali membuat saya tersenyum-senyum sendiri saat belama-lama melihat poster mereka berdua, haha. Bung Karno memang pantas dijadikan panutan, tapi mungkin tidak banyak yang bisa saya contoh dari Beliau saat ini. Emm, Cherry Belle dan Sm*sh juga bukan orang-orang yang mungkin masuk dalam kategoti "ROLE", haha oke saya sempat terpesona melihat ketampanan personel SM*SH, tapi ituu dulu! seseorang boleh khilaf sejenak kaan ? haha

Maka, dalam sesi itu saya menuliskan sebuah nama yang tidak asing bagi saya. Yang nama itu akan menjadi nama yang pertama terlintas saat pertanyaan serupa diajukan J

Ketika muncul pertanyaan, siapa orang-orang yang menjadi panutan dalam hidup kamu ? yang muncul di benak saya tidak lagi Dian sastro, Nicholas Saputra, Bung Karno, Pak JK, atau Sherina, atau ERK, atau bahkan tidak lagi SM*SH!. Tapi cukup dua nama yang akan muncul pertama kali dalam pikiran saya, untuk menjawab pertanyaan itu. Mama Khiptie dan Mas grandis J

Awalnya karena sering disamakan, atau sering mendengar tuntutan, atau dibandingkan dengan Mas Grandis, maka secara tidak langsung dia menjadi seseorang yang menjadi contoh untuk hidup saya. Di mata papa, mama, nenek, dan banyak orang lainnya, Mas Grandis memang seorang anak , cucu, atau apapun yang diidamkan. Tidak neko-neko, juara kelas sejak sekolah dasar, punya otak yang cemerlang, dapat dibanggakan tentunya, dan dianugrahi tangan dingin dalam melakukan banyak hal. Haha tolong Mas jangan besar kepala ketika baca ini semua !! :p

Mungkin sedikit agak berbeda dengan saya yang malas, manja, bertemperamen tinggi, cengeng, dan pemberontak. Sehingga entah mereka sengaja atau tidak, menyamakan saya dengan mas Grandis. Sekolah yang pinter, biar kayak (seperti) Masmu. Kamu kok kayak gini, padahal Masmu dulu begitu…Masmu aja bisa kenapa kamu egak ? dan bla bla bla...

Hal serupa terjadi ketika SNMPTN. Ketika saya, pada akhirnya mengambil fakultas, bahkan jurusan yang sama seperti yang di tempuh kakak saya di Universitas yang sama tentunya. Memang awalnya seperti agak dipaksakan. Tapi lambat laun dari diri saya sendiri tumbuh keinginan yang besar untuk menjadi se-sukses dia dibanyak hal. Karena melihatnya saat ini, membuat saya iri padanya, tapi membuat saya terpacu bahwa saya dapat sepertinya, bahkan mungkin lebih baik ?

Yang jelas saya berterimakasih untuk banyak hal dan banyak kesempatan, karena telah menjadi seorang kakak yang baik, yang benar-benar bisa menjadi inspirasi bagi adik-adiknya. :)

2 komentar: