Pertama kali mendengar istilah ‘the role of my life’ adalah
ketika mengikuti sebuah program pembelajaran bahasa Inggris yang wajib diikuti
Mahasiswa baru di jurusan yang saya tempuh. Ketika itu, kak Olin, tutor kami,
menjelaskan “the role of your life” adalah orang-orang yang menjadi panutanmu,
yang menjadi inspirasimu, atau orang yang kamu idolai.
Orang yang saya idola-i ? Saya adalah orang yang tidak
memiliki idola ! karena saya suka terlalu banyak hal, dan bersifat tidak spesifik. saya suka banyak bintang film
yang tampan atau cantik, saya mendengarkan banyak musik, dan saya mengagumi
banyak orang. Maka tidak mungkin saya menuliskan semua nama mereka di satu
lembar kertas.
‘Role’ dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia diterjemahkan
sebagai ‘peran’. The role of your life adalah mereka yang berperan dalam hidup
kita. Saya sangat mengagumi artis cantik Dian Sastro dan lawan mainnya yang tak
kalah tampan, Nicholas Saputra. Tapi, saya rasa mereka berdua tidak banyak
berperan dalam kehidupan saya, Kecuali
membuat saya tersenyum-senyum sendiri saat belama-lama melihat poster mereka berdua, haha. Bung
Karno memang pantas dijadikan panutan, tapi mungkin tidak banyak yang bisa saya
contoh dari Beliau saat ini. Emm, Cherry Belle dan Sm*sh juga bukan orang-orang yang mungkin masuk dalam kategoti "ROLE", haha oke saya sempat terpesona melihat ketampanan personel SM*SH, tapi ituu dulu! seseorang boleh khilaf sejenak kaan ? haha
Maka, dalam sesi itu saya menuliskan sebuah nama yang tidak
asing bagi saya. Yang nama itu akan menjadi nama yang pertama terlintas saat
pertanyaan serupa diajukan J
Ketika muncul pertanyaan, siapa orang-orang yang menjadi
panutan dalam hidup kamu ? yang muncul di benak saya tidak lagi Dian sastro,
Nicholas Saputra, Bung Karno, Pak JK, atau Sherina, atau ERK, atau bahkan tidak lagi SM*SH!. Tapi cukup dua
nama yang akan muncul pertama kali dalam pikiran saya, untuk menjawab
pertanyaan itu. Mama Khiptie dan Mas grandis J
Awalnya karena sering disamakan, atau sering mendengar
tuntutan, atau dibandingkan dengan Mas Grandis, maka secara tidak langsung dia
menjadi seseorang yang menjadi contoh untuk hidup saya. Di mata papa, mama,
nenek, dan banyak orang lainnya, Mas Grandis memang seorang anak , cucu, atau apapun yang
diidamkan. Tidak neko-neko, juara kelas sejak sekolah
dasar, punya otak yang cemerlang, dapat dibanggakan tentunya, dan dianugrahi tangan dingin dalam melakukan
banyak hal. Haha tolong Mas jangan besar kepala ketika baca ini semua !! :p
Mungkin sedikit agak berbeda dengan saya yang malas, manja,
bertemperamen tinggi, cengeng, dan pemberontak. Sehingga entah mereka sengaja
atau tidak, menyamakan saya dengan mas Grandis. Sekolah yang pinter, biar kayak
(seperti) Masmu. Kamu kok kayak gini, padahal Masmu dulu begitu…Masmu aja bisa
kenapa kamu egak ? dan bla bla bla...
Hal serupa terjadi ketika SNMPTN.
Ketika saya, pada akhirnya mengambil fakultas, bahkan jurusan yang sama seperti yang di tempuh
kakak saya di Universitas yang sama tentunya. Memang awalnya seperti agak dipaksakan. Tapi lambat laun dari diri
saya sendiri tumbuh keinginan yang besar untuk menjadi se-sukses dia dibanyak
hal. Karena melihatnya saat ini, membuat saya iri padanya,
tapi membuat saya terpacu bahwa saya dapat sepertinya, bahkan mungkin lebih
baik ?
Yang jelas saya berterimakasih untuk banyak hal dan banyak kesempatan, karena telah
menjadi seorang kakak yang baik, yang benar-benar bisa menjadi inspirasi bagi
adik-adiknya. :)